Propaganda : Metode Komunikasi part. 6

Propaganda berasal dari kata propagare, bahasa Latin mi berarti mengembangkan. Istilah propaganda berasal dan nama suatu kegiatan penyiaran agama yang pertama kali digunakan oleh Paus Gregonius ke XV dengan istilah Sacra Congregatio de Propaganda Fzde (Majelis Suci untuk Menyebarkan Kepercayaan) pada tahun 1622 Istilah yang semula mengandung nilai-nilai keagamaan itu, kemudian dipandang mempunyai konotasi yang buruk karena ulah kaum fascis Jerman dan Italia di Eropa, Jepang di Asia. Propaganda dapat dianggap sebagai suatu kampanye yang dengan sengaja mengajak dan membimbing untuk mempengaruhi atau membujuk orang guna menerima suatu pandangan, sentimen, idea atau nilai.

Ciri khas dan propaganda adalah pada usahanya agar pandangan atau dapat diterima dengan tidak memperdulikan apakah pandangan atau nilai yang kemukakan itu bermanfaat atau tidak bagi si penerima. bahkan sering sekali diajukan motif-motif lain. Hal ini menyebabkan orang berperasangka buruk terhadap propaganda

Dengan demikian propaganda bertujuan untuk menanamkan pandangan, sentimen, idea, penilaian terhadap sesuatu atas dasar sugesti. Propaganda Bermaksud menanamkan “komunikasi subyektif’.Dan inilah yang membedakannya dengan penerangan yang bertujuan menanamkan “komunikasi objektif" agar dapat diterirna komunikan atas dasar fakta-fakta. Bahaya propaganda adalah karena dapat menyamar sebagai pendidikan sehingga dapat berselubung pada bahan-bahan pelajaran seperti bukü-buku artikel, dan sebagainya.

Salah satu kiasifikasi propaganda seperti yang dikemukakan oleh William E. daugherty dalam bukunya, A Psycological Warfare Casebook, yakni:

1. White propaganda (Propaganda putih,); propaganda yang diketahui sumbernya. Oleh karena itu, propaganda jenis mi dinamakan juga overt propaganda atau propaganda terbuka. Propaganda yang dilakukan secara terang-terangan itu dapat diketahui dengan mudah, terutama dan media massa, baik dalam ajang kemiliteran, politik maupun ekonomi.

2. Black propaganda. (propa kanda hitam,); propaganda yang menunjukkan sumbernya, tetapi bukan sumber yang sebenarnya. Karena itu; b1ack propaganda ini sering pula disebut covert propaganda atau propaganda terselubung

3. Gray propaganda (Propaganda kelabu); yang melancarkan propaganda jenis ini menghindari identifikasi, baik sebagai sumber yang bersahabat, maupun sebagai sumber yang mempunyai sikap bermusuhan. Ada ahli yang menganggap propaganda jenis mi tidak lebih an propaganda hitam atau propaganda terselubung yang kurang mantap.

Adapun muslihat propaganda yang biasa digunakan adalah:

1) Name calling (penggunaan nama ejekan)

2) Glittering generality (penggunaan kata-kata muluk)

3) Transfer (pengalihan)

4) Testimonial (pengutipan)

5) Plain folks (perendahan diri)

6) Card stacking (pemalsuan)

7) Bandwagon (hura-hura)