Bidang adalah ruang lingkup yang ditekuni atau yang terfokuskan. Komunikasi adalah interaksi antara individu maupun kelompok, dimana menggunakan informasi untuk terhubung dengan lingkungan sekitar. Jadi bidang komunikasi adalah suatu pekerjaan atau hal yang terfokuskan untuk melakukan dan membantu terciptanya interaksi antara individu maupun kelompok, dimana menggunakan informasi untuk terhubung dengan lingkungan sekitarnya.
BIla dilihat dari jenis lingkupnya, bidang komunikasi terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Komunikasi Sosial (social communication)
Ada tiga pengertian mengenai komunikasi sosial ialah ;
- Menurut Dr. Astrid S. Susanto, komunikasi sosial mengandung arti yang lebih intensif daripada "milik bersama" apa yang dikomunikasikan akan mempunyai akibat atas hubungan sosial anggota masyarakat yang menerima apa yang disampaikan oleh komunikator. Komunikasi dalam kehidupan sosial mempunyai kemampuan untuk mengubah masyarakat. Sebaliknya melalui komunikasi maka individu dapat juga menyesuaikan diri dengan kelompoknya. Arti khusus dari komunikasi sosial adalah justru dalam akibat sosial dari kegiatan komunikasi yang diadaka. Syarat komunikasi sosial diantaranya adalah terjadi secara langsung dan terjadi dua arah.
- Menurut DEPPEN (PUSDIKLAT DEPPEN) Komunikasi Sosial yaitu komunikasi antara Pemerintah dengan masyarakat dan antara masyarakat itu sendiri, sehingga tercipta suatu proses komunikasi yang terus menerus dan bersifat timbal balik, terbuka, jujur, bertanggung jawab serta efektif dengan cara-cara yang bersifat informatif, edukatif, pesuasıf dan stimulant Dengan demikian komunikasi melalui media juga tetap sebagai komunikasi sosial.
- Menurut Drs. R. Rockomy. yang dimaksud dengan Komunikasi Sosial ialah Sarjana-sarjana Ilmu Komunikasi / Publisistik. [1]
2. Komunikasi Manajemen / Organisasional (Management / Organizational communication)
Goldhaber (1986) memberikan defenisi komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jangan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah
Defenisi ini mengandung tujuh konsep kunci yaitu proses, pesan, jaringan, saling tergantung, hubungan, lingkungan dan ketidak-pastian.
Dalam melihat komunikasi organisasi para pakar belumlah mempunyai persepsi yang sama mengenai komunikasi organisasi, namun setidaknya bisa dilihat bahwa:
- Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang kompleks yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun eksternal.
- Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media.
- Komunikasi organisasi meliputi orang dan sikapnya, perasaannya, hubungannya dan keterampilan skilnya. [2]
3. Komunikasi perusahaan (Corporate Communication)
Komunikasi Perusahaan atau Komunikasi Korporat (Corporate Communication) adalah salah satu jenis komunikasi terkait dengan lembaga (instansi/perusahaan), baik komunikasi kedalam (internal) maupun keluar (eksternal) organisasi.
Komunikasi korporat atau komunikasi perusahaan bisa diartikan sebagai proses komunikasi di sebuah lembaga atau organisasi.
Menurut Aplikasi Bisnis, komunikasi korporat dan humas berada di area yang sama, yakni sama-sama bertujuan untuk membangun reputasi lembaga. Namun, sesungguhnya ada perbedaan mendasar di antara keduanya.
Komunikasi korporat merupakan suatu fungsi manajemen dalam perusahaan yang menangani segala usaha untuk membangun dan mempertahankan image positif perusahaan dengan membangun komunikasi yang efektif secara internal (antara manajemen dengan karyawan maupun secara eksternal (antara perusahaan dengan pihak lain, seperti konsumen, investor, media, maupun pemerintah).
4. Komunikasi politik (political communication)
Komunikasi politik adalah komunikasi yang di arahkan kepada pencapaian suatu pengaruh, sehingga masalah yang di bahas oleh kegiatan komuniksai ini dapat mengikat semua warganya dengan sangsi yang ditentukan bersama melalui lembaga politik.Rush dan Althoff (1997) mendefebisikan komunikasi politik sebagai proses ketika informasi politik yang relevan ditentukan dari suatu bagian system politik ke bagian lainnya, dan diantara system social dengan system politik.
Gabrel Almon berpendapat bahwa komunikasipolik merupakan salah satu fungsi yang selalu ada dalam setiap system politik. Komunikasi politik merupakan proses penyampaian pesan yang terjadi pada saat enam fungsi lainnya di jalankan, yaitu sosialisasi dan rekruitmen politik, artikulasi kepentingan, agregasi kepentingan, membuat peraturan , aplikasi peraturan dan ajudikasi peraturan. Hal ini berarti bahwa fungsi komunikasi politik terdapat secara inhteren di dalam setiap fungsi system politik.
Meriam Budiardjo (1982) memahami komunikasi politik sebagai salah satu fungsi partai politik, yaitu meyalurkan beragam pendapat dan aspirasi masyarakat serta mengaturnya sedemikian rupa untuk di perjuyangakn menjadi kebijakan politik. Sedangkan menurut Maswadi Rauf, mengatakan bahwa komunikasi politik merupakan kajian ilmu politik karena pesan-pesan yang dismapaikan dalam proses komunikasi bercirikan politik, yaitu berkaitan dengan kekuasaan politik negara, pemerintah, dan aktivitas komunikasi dalam kedudukan sebagai pekaku kegiatan politik.Komunikasi politik di bagi dalam dua demensi yaitu; Pertama, kegiatan politik, penyampaian pesan pesan yang bercirikan politik oleh katir-aktor politik kepada pihak lain. Kedua, kegiatan ilmiah, kegiatan politik dalam system politik.
Menurut Susanto, komunikasi politik adalah komunikasi politik yang diarahkan pada pencapaian suatu pengaruh sehingga masalah yang di bahas oleh jenis kegiatan komunikasi ini dapat mengingat semua warganya melalaui sangsi yang di tentukan bersama oleh lembaga-lembaga politik. Nimmo berpandangan bahwa komunikasi politik menggunakan politik hanya untuk mengartikan kegiatan orang secara kolektif , yang pengatur perbuatan perbuatan mereka dalam konflik social.
Menurut McQuail dalam Swanson 1990 kemonikasi politik adalah sebuah studi yang indisplinari yang dibangun atas berbagai macam disiplin ilmu, terutama dalam hubungannya antara proses komunikasi dan proses politik. Ia merupakan wilayah pertarungan oleh persaiangan teori, pendekatan , agenda dan konsep dalam membnagun jati dirinya.Karena itulah komunikasi yang membicarakan tentang politik kadang dikalaim sebagai studi tentang aspek-aspek politik dari komuniaksi publik. dan sering di kaitkan dengan komunikasi kampanye pemilu (elections 8campaing), katena mencakup masalah persuasi terhadap pemilih, debat antar kandidat , dan penggunaan media masa sebagai alat kampanye.
Menurut Luciana Pye, antara komunikasi dan politik atau pemerintahan memiliki hubungan yang erat dan istimewa karena berada dalam kawasan (domain) politik dengan menempatkan komunikasi pada posisi yang sangat fundamental. Glanoor misalnya mengatkan bahwa tanpa komunikasi tidak aka nada usaha bersama, dan dengan demikian tidak ada politik. Dalam pandangan Pye, bahwa tanpa suatu jaringan (komunikasi) yang mampu memperbesar (enlarging) dan melipatgandakan (magnifiying) dan pilihan-pilihan individual , maka tidak aka nada namanya politik.
Beberapa defenisi komunikasi politik yang bersifat linier menurut Lasswell adalah sebagai berikut :
- Transmisi informasi (secara luas mencakup verbal , nonverbal, prilaku, dsb) dalam mengejar kekuasaan (Sunshine Hilligus).
- Tranfer informasi apapun mengenai perlombaan atas sumber daya (Bruce Hardy).
- Produksi, tranmisi dan efek informasi mengenai politik, pendapat politik dan kebijakn publik. (Bob Lichter).
Defenisi komunikasi politik yang bersifat sistematis (lihat Alfian, 1991, Wahyuni 2007) mengasumsikan realitas kumonikasi politik sebagai sebuah system yang konstan, teratur dan dapat diramalkan misalnya sebagai :
- Pertukaran informasi mengenai pelkasaan kekuasaan (Ken Goldstein).
- Interaksi antar elite, media warga negara mengenai topic-topik yang berkaitan dengan politik (Talia Stroud).
- Pertukaran gagsan dan pesan, verbal atau visual, secara langsung atau bermedia, dalam suatu ruang publik yang dapat diidentifikasi, yang tujuannya atau konsekwensiinya adalah untuk mengubah struktur dan produk pemerintahan atau menghindari perubahan tersebut. (Lynn sanders). [3]
5. Komunikasi internasional (international communication)
Komunikasi antar bangsa / internasional adalah komunikasi yang dilakukan antara komunikator yang mewakili suatu negara untuk menyampaikan pesan pesan yang berkaitan dengan berbagai kepentingan negaranya kepada komunikan yang mewakili negara lain dengan tujuan untuk memperoleh dukungan yang lebih luas
Komunikasi internasional berfungsi mendinamisasikan hubungan internasional yang dijalin antara dua negara atau lebih. Komunikasi internasional membantu mencapai tujuan hubungan internasional dan meningkatkan capaian-capaian tujuan hubungan internasional dan meningkatkan capaian-capaian yang dikehendaki dari hubungan tersebut.
Komunikasi internasional dapat dipelajari dari 3
(tiga) perspektif, yaitu perspektif diplomatik, perspektif jurnalistik dan
perspektif propagandistik.Secara rinci dapat kita perjelas sebagai berikut :
- Perspektif diplomatik; komunikasi intemasional umumnya dilakukan secara interpersonal atau kelompok kecil. Jalur diplomatik/komunikasi langsung antara pejabat tinggi negara lebih banyak dipergunakan untuk memperluas pengaruh dan mengatasi ketidaksepakatan salah pengertian ataupun pertentangan dalam masalah tujuan dan kepentingan setiap negara, mempertegas keyakinan, dan menghindari konflik
- Perspektif jurnalistik, komunikasi internasional dilakukan melalui saluran media massa cetak dan elektronik Komunikasi internasional melalui jurnalistik bahkan sering dipergunakan untuk tujuan-tujuan propaganda dengan tujuan akhir untuk mengubah kebijakan dan kepentingan suatu negara, atau memperlemah posisi negara lain.
- Perspektif
propaganda; lebih ditujukan untuk menanamkan gagasan ke dalam benak
masyarakat negara lain dan dipacu demikian kuat agar mempengaruhi
pemikiran, perasaan, serta tindakan. [4]
Komunikasi Antar budaya adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya (baik dalam arti ras, etnik atau perbedaan sosio ekonomi) Sedangkan budaya adalah suatu cara yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang yang diwariskan dari generasi ke generasi Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, dan sebagainya.
Perbedaan antara dua kelompok budaya berkisar pada perbedaan yang kecil hingga perbedaan yang besar. Meskipun sarana transportasi dan komunikasi modern telah memungkinkan setiap orang bisa berhubungan hampir dengan semua orang di dunia, kapasitas teknis untuk mengirim dan menerima pesan tidak dengan sendirinya membuat orang-orang yang berbeda budaya dapat berkomunikasi engan efektif
Salah satu teori yang mengemukakan kendala terhadap komunikasi antarbudaya ini yaitu: Pertama adalah suatu sistem sandi bersama yang tentu saja terdiri dari aspek verbal dan nonverbal. Kedua adalah kepercayaan dan perilaku yang berlainan di antara pihak-pihak yang berkomunikasi merupakan landasan asumsi-asumsi berbeda untuk memberikan respons Ketiga adalah tingkat mengetahui dan menerima kepercayaan dan perilaku orang lain.
Sedangkan kendala terhadap pemahaman komunikasi antarbudaya diantaranya adalah Etnosintrisme; menggunakan kelompok kita sendiri dan adat kita sendiri sebagai standar bagi semua penilaian Dan Penstereotipan yaitu generalisasi berdasarkan pengelaman yang terbatas.
Adanya komunikasi antar budaya tentu saja akan mendatangkan efek, tidak saja bagi individu, namun juga bisa berupa efek politis dan kultural.[5]
7. Komunikasi pembangunan (development communication)
Pada hakikatnya perbedaan lahiriah antara kegiatan-kegiatan
komunikasi pembangunan dengan yang bukan komunikasi pembangunan" nyaris
tak kelihatan, karena memang tidak begitu tajam. Perbedaan, kalaupun
ada, hanyalah pada konteks kegiatan komunikasi yang bersangkutan. Kalau
pada aktivitas komunikasi yang biasa atau yang rutin, tidak begitu
dipersoalkan apa yang menjadi motivasi ataupun tujuan dari kegiatan yang
dimaksud, maka dalam komunikasi pembangunan, hal itu sudah benar-benar
di kaitkan dengan tujuan dari sesuatu proyek pembangunan secara khusus,
dan program nasional secara keseluruhan ."[6]
Dalam arti luas komunikasi pembangunan meliputi peran dan fungsi
komunikasi (sebagai suatu aktivitas pertukaran pesan secara timbal
balik) di antara semua pihak yang terlibat dalam usaha pembangunan,
terutama antara masyarakat dengan pemerintah, sejak dari proses
perencanann, kemudian pelaksanaan, dan penilaian terhadap pembangunan.
Dalam arti sempit komunikasi pembangunan merupakan segala
upaya dan cara, serta teknik penyampaian gagasan, dan
ketrempilan-ketrampilan pembangunan yang berasal dari pihak yang
memprakarsai pembangunan dan ditujukan kepada masyarakat luas. Kegiatan
tersebut bertujuan agar masyarakat yang dituju dapat memahami menerima
dan berpartisipasi dalam melaksanaakan gagasan-gagasan yang
disampaikan." [7]
8. Komunikasi lingkungan (environmental communiacation)
Komunikasi
adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama
lainnya. Menurut Brent D. Ruben (dalam Sukrillah, 2012) komunikasi
adalah suatu interaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang
mengatur lingkungannya dengan membangun hubungan sesama manusia melalui
pertukaran informasi untuk menguatkan sikap dan tingkah laku itu. Kurt
Lewin adalah tokoh yg memperkenalkan Field Theory yaitu awal dari teori lingkungan dengan manusia. [8]
9. Komunikasi tradisional (traditional communication)
Komunikasi tradisional adalah Sebuah proses penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain, dengan menggunakan media tradisional yang sudah lama digunakan di suatu tempat sebelum kebudayaannya tersentuh oleh teknologi modern.
Menurut Sajogyo (1996) komunikasi tradisional merupakan saluran komunikasi yang paling penting untuk mobilisasi desa. Pada zaman dahulu, komunikasi tradisional dilakukan oleh masyarakat primitif dengan cara yang sederhana. Seiring dengan perkembangan teknologi, komunikasi tradisional mulai luntur dan jarang digunakan, tetapi masih ada sebagian orang yang masih tetap menggunakan komunikasi tradisional, misalnya masyarakat pedesaan.
Bentuk-Bentuk Komunikasi Tradisional
- Lambang Isyarat
Pada awalnya, orang menggunakan anggota badannya untuk berkomunikasi “bahasa badan” dan bahasa non-verbal. Contohnya dengan gerak muka, tangan, mimik. Ini merupakan bentuk komunikasi yang sangat sederhana.
- Simbol
Simbol-simbol dalam komunikasi tradisional dapat dilihat pada pemukulan gong di Romawi dan pembakaran api yang mengepulkan asap di Cina, yang dilakukan oleh para serdadu di medan perang.
- Gerakan
Gerakan-gerakan dalam semaphore yang dilakukan untuk menyampaikan sebuah pesan/informasi maupun gerakan-gerakan dalam tarian yang bertujuan menyampaikan suatu kisah, merupakan bentuk-bentuk komunikasi tradisional yang menggunakan gerakan.
- Bunyi-bunyian
Bentuk komunikasi tradisional dalam hal ini berupa tanda bahaya yang disampaikan dengan sirine atau kentongan.[9]
--------------------------------------------------------------------------------
Referensi
[1] Drs. Sunarjo, Dea Djonaesih S Sunarjo, SU.. Himpunan Istilah Komunikasi Edisi Ketiga (Yogyakarta Liberty 1995) Cet I. H. 160
[2] Dr. Arni Muhammad, hal 67
[3] https://adm.fisip.unpatti.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/BAHAN-AJAR-Kom.Politik-1.pdf
[4] Dedy Djamaluddin malik et. al (editor), Komunikasi Internasional (Bandung PT Remaja Rosdakarya, 1993) Cet. III H. v-vi
[5] Stewart L. Tubbs-Sylvia Moss, Human Communication Konteks-Konteks Komunikasi (Bandung: PR Remaja RosdaKarya, 2001) Cet. III, H. 235
[6]Drs. Zulkarimein Nasution, M. Sc., Komunikasi Pembangunan pengenalan Teori dan Penerapannya (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1996) Cte. III. H.S
[7] ibid hal. 92
[8] https://www.kompasiana.com/fransydian/5a0f82124d6691151b759b93/apa-itu-komunikasi-lingkungan?page=all
[9] https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_tradisional
No comments:
Post a Comment