Pages

Thursday 4 February 2021

Proses Komunikasi

Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan) Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati.

Proses komunikasi bisa ditinjau dari dua perspektif, perspektif psikologis dan perspektif mekanistis.

Proses komunikasi dalam perspektif psikologis ini terjadi pada diri komunikator dan komunikan Ketika seorang komunikator berniat akan menyampaian suatu pesan kepada komunikan, maka dalam dirinya terjadi suatu proses.
Proses "mengemas" atau "membungkus" pikiran dengan bahasa yang dilakukan komunikator dalam bahasa komunikasi dinamakan encoding. Hasil encoding berupa pesan itu kemudian ditransmisikan atau operkan/ kirimkan kepada komunikan.

Selanjutnya giliran komunikan terlibat dalam proses komunikasi intrapersonal. Proses dalam diri komunikan disebut decoding scolah-olah membuka kemasan atau bungkus pesan yang ia terima dari komunikator Apabila komunikan mengerti isi pesan atau pikiran komunikator, maka komunikasi terjadi Sebaliknya bilamana komunikan tidak mengerti, maka komunikasi pun tidak terjadi

Proses komunikasi dalam perspektif mekanistis ini berlangsung ketika komunikator "mengoperkan" atau "melemparkan" dengan bibir, lisan atau tangan jika tulisan pesannya sampai ditangkap oleh komunikan Penangkapan pesan dari komunikator oleh komunikan itu dapat dilakukan dengan indera telinga, indera mata, atau indera-indera lainnya. Proses komunikasi dalam perspektif ini kompleks atau rumit, sebab bersifat situasional, bergantung pada situasi ketika komunikasi itu berlangsung.

Proses komunikasi dalam perspektif mekanistis dapat diklasifikasikan menjadi proses komunikasi secara primer dan secara sekunder
 

1. Proses komunikasi secara primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan sescorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai media Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, ktal, isyarat, gambar, wama, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan

2. Proses komunikasi secara sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film dan banyak lagi media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.

3.Proses komunikasi secara linear

Istilah linear mengandung makna lurus. Jadi proses linear berarti perjalanan dari satu titik ke titik lain secara lurus Dalam konteks komunikasi, proses secara linear adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal

Komunikasi linear ini berlangsung baik dalam situasi komunikasi tatap muka (face-to-face communication) maupun dalam situasi komunikasi bermedia (mediated communication), namun seringnya berlangsung pada komunikasi bermedia, kecuali melalui media telepon.

4 Proses komunikasi secara sırkular

Sirkular sebagai terjemahan dari perkataan "circular" secara harfiah berarti bulat, bundar atau keliling sebagai lawan dari linear yang berarti lurus. Dalam konteks komunikasi yang dimaksud dengan proses secara sirkular itu adalah terjadinya feedback atau umpan balik, yaitu terjadinya arus dari komunikan kepada komunikator feedback yang mengalir dari komunikan ke komunikator itu adalah "response" atau tanggapan komunikan terhadap pesan yang ia terima dari komunikator.[1]

 

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

[1] Lihat Prof Drs. Onong Uchajana Effendy, MA, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Op. 31-32

 

No comments:

Post a Comment